P A S E D U L U R A N

Tempat Sedulur Ketemu Sedulur


Mbayar diatas

Cerita ini terinspirasi oleh cerita pada sebelumnya (surat salah alamat), disitu inyong pernah berbagi pengalaman ketika inyong masih sedikit ganteng-gantengnya (haiah, narsis amat), ketika permudikan dijadikan komoditas bisnis bagi kondektur dan pemudiker bondo nekat (PBN)..Disebut bisnis, karena kedua-duanya mendapat manpangat atau keuntungan dari mbayar diatas..dari sisi pemudiker biaya/cost yang dikeluarin menjadi lebih murah/sedikit, dan dari segi kondektur, bisnis mbayar diatas dapat meningkatkan usaha/penghasilan sampingan selain gaji rutinnya tiap bulan..Tidak hanya dari segi ekonomi saja dimana kegiatan tersebut bisa menaikkan manpangat/keuntungan dari masing-masing pelaku, namun dari segi biologi bisa dikatakan kalau hubungan mereka berbasis hubungan mutualisme/saling memberikan manpangat...Nah, itu pandangan klo dari segi ekonomi dan biologi, Kalo dari segi agama ya jelas lain lagi...he..he..kagak usah diceritain juga dah pada tau sendiri...

Bisnis ini sebenarnya pengamalan dari prinsip ekonomi yang diajarkan disekolah-sekolah yaitu pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya..Inyong waktu itu ya hanya ngikut temen-temen inyong yang berbondong-bondong ke stasiun dengan hanya modal dengkul saja..Mungkin mereka terinspirasi dari pengajaran dari pelajaran ekonomi yang diajarkan di sekolah mereka, apalagi itu merupakan pelajaran dasar bagi para ekonom sebelum beranjak ke sesi level yang lebih tinggi lagi..Haa gimana gak berprinsip ekonomi, dengan uang 2000 repes dah sampai kota yang dituju..Yang inyong takutin klo prinsip tersebut bermula dari belajar dan beramal dan mengajak orang lain untuk beramal..weladhalah..Haa kok bisa begitu??? apa inyong termasuk korban yang kena dakwah mereka.. yo embuh??

Seperti biasa, para PBN (pemudik bondo nekat) ini akan beraksi bila ada waktu liburan tiba..seperti terjadi di tempat sekolah inyong, para javanese sibuk menyiapkan barang-barang perbekalan pulang kampung bila telah memasuki waktu liburan...Tampang mereka bergerombolan seperti gank mapia di luar negeri, cuman yang membedakan tampang mereka culun-culun, lusuh, dan tidak mbejaji babar belas, dan inyong termasuk salah satunya..Karena letak sekolah ada di pinggiran kota jakarta, maka tujuan pertama mereka harus kearah kota jakarta..Nah, pernah ada suatu ketika. ketika inyong dan temen temen naik ke kereta tanpa karcis menuju ke stasiun daerah jakarta kekotaan, datanglah kondektur minta karcis ke kita2..Kata temen inyong " Sebelah saya pak, yang megang karcis, minta aja ke dia", setelah itu kondektur minta ke temen yang ditunjuk itu, temen satunya lagi bilang, "itu tuh pak, temen sebelah saya yang sekarang bawa karcisnya...sampai orang yang ketujuh pak kondektur tanyain kok jawabannya podho kabeh...woalah dasar gemblung kie..Sampai orang kedelapan atau yang terakhir dari PBN yang kebingungan jawab apa ketika waktu ditanya sama kondektur tsb..Aakhirnya dia jawab, itu loh pak, karcisnya dibawa ama yang diujung itu loh..sambil menunjuk ke orang yang pertama kali ditanya sama kondektur...Woalah, dasar gemblung kabehh..sampai-sampai si kondektur malah cengingisan sendiri kepingkal-pingkal bingung mau diapain ama anak-anak culun-culun ini..

Setelah selamat ke tujuan pertama, akhirnya mereka bisa melenggang kangkung ke tujuan berikutnya, yaitu menuju ndeso katroknya..Nah disini nih, biasanya kemanan lebih ketat..Rika harus selalu waspada, rika bisa jadi tikus, yang dikejar di gerbong satu akan nongol digerbang berikutnya..Pernah suatu ketika temen rika ditanya tempat tujuannya...Tanpa pikir panjang, karena dah malam mata masih kriyap kriyip habis tidur..Bangunpun gara-gara dibangunin ama kondektur..Temen inyong langsung ngluarin uang Rp2000 repes dari kantongnya untuk diserahkan ke kondektur.."Turun di tegal pak"..weladhalah, si kondektur malah ketawa kebahak-bahak, gimana gak ketawa lawong stasiun tegal dah lewat dari tadi..he..hee

Mungkin para kondektur dah kebiasa kali menghadapi si PBN itu,sehingga dah tau trik-trik para PBN beraksi..Pernah suatu ketika inyong kena batunya..Dibangunin ama kondektur, tanpa disuruh dan sudah reflek karena dah terbiasa, inyong keluarin uang 2 ribuan ke kondektur..Weladhalah, itu kondektur kok gak berkata macam-macam, biasnaya ada ngedumelnya..ini kok diam saja seribu bahasa..apa dah cukup segitu..Haiah, ternyata benar, mangkanya kenapa dia manggut2 aja dikasih uang 2 ribu repes, ternyata dia nyandra kaca mata inyong yang inyong taruh deket inyong..weladhalah, ilang deh uang 5 ribuan..

Yang jelas, cerita ini adalah cerita pengalaman jaman dahulu kala, inyong khilaf, inyong berjanji untuk tidak melakukan bisnis kegiatan itu..Inyong berhusnudzon aja, para kondekturnya sekarang mungkin juga ngikutin jalan inyong keluar dari bisnis tersebut..semoga saja


2 Responses to “Mbayar diatas”

  1. # Anonymous Anonymous

    waduh.. ini kayak pengalaman masa lalu nih..

    mbayar diatas.. (tp alhamdulillah sekarang udah tobat)

    mudah2an PJKA juga senantiasa meningkatkan pelayanannya. Amin

    Martik  

  2. # Blogger LAPAK NADHILA

    to mas martik===> amin  

Post a Comment



© 2006 P A S E D U L U R A N | Blogger Templates by GeckoandFly.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
Learn how to make money online | First Aid and Health Information at Medical Health