P A S E D U L U R A N

Bandingkan antara gambar mbah harto mesem dengan munyuk gelayutan, jelas beda nilainya..yang satu adalah mantan orang nomer satu di Indonesia ini, dan satunya hewan nomer keberapa di hutan..Padahal asalnya sama, yaitu sama-sama kertas, namun nilainya juga beda..inyong gak tau kenapa, kenapa nilainya bisa berbeda jauh gitu..Apa si munyuk kurang ganteng apa gimana gak jelas..Namun, jelek-jelek gitu dia bisa nangkring disalah satu mata uang kita, dan hebatnya juga, kita semua pernah memegang dan menggunakan kertas gambar munyuk itu…Padahal si munyuk tersebut tidak pernah dapat royalti atas kesediaan dirinya menjadi model disalah satu uang kertas kita, gak tau dengan mbah harto sendiri, apakah dia menerima royalti jadi model uang kertas atau gak, hanya dialah yang tau

Namun kedua-duanya sekarang sudah ditarik dari pasaran, digantikan dengan gambar-gambar lainnya..Penarikan kedua mata uang tersebut juga tidak diketahui penyebab pastinya, kemungkinan besar kedua mata uang tersebut memang sudah waktunya diganti, karena sudah lama beredar dipasaran sehinga menyebabkan keduanya usang..Namun, apakah ada alasan lainnya yang menyebabkan 2 mata uang kertas tersebut diganti?? Apakah si munyuk gak terima dengan perlakuan atas dirinya, yang dibeda-bedain dia ama mbah harto mesem…dia dihargai 500 rupiah sedangkan mbah harto mesem dihargai 50.000 rupiah…bandingkan saja, satu mbah harto mesem sama dengan 100 kali lipat munyuk gelayutan, mungkin itu yang menyebabkan si munyuk nuntut agar dirinya ditarik dari pasaran.. .itu hanya analisis inyong saja loh ya, jangan digunakan sebagai rujukan..

Hari ini, untuk menukarkan uang 500 rupiah menjadi barang atau jasa sangatlah sulit, kalau jaman dahulu kala uang segitu masih dapat SPG satu bungkus, enak gurih plus nikmat SPGnya..Kita bisa mencicipi dengan leluasa SPG-SPG yang memikat itu, hanya mengeluarin uang gopek (500 rupiah) sudah bisa menikmati SPG..bener-bener mantabss..Sego Pecel plus Gorengan (SPG) adalah makanan kesukaan inyong, jaman dahulu kala masih dapat gopek satu bungkusnya, namun saat ini untuk mencari sego pecel plus gorengan dengan harga segitu sangatlah sulit, kemungkinan hanya gorengan satu biji saja yang dia dapat dengan uang segitu..Namun, belum ada satu tahun ini inyong pulang kampong, inyong cobain beli nasi sego pecel di kampong iyong, ha kok masih ada sego pecel plus gorengan dengan harga segitu, bener-bener mantabsss puol..wealah, inyong jadi kangen kampong ndeso nihh…

Namun, cerita yang inyong sebutin tersebut mustahil rika dapaetin di kota besar seperti metropolitan..di kota besar semuanya bisa jadi duit, Hawong perngisingan, perkencingan aja bisa jadi duit, beda ama dikampung yang tinggal pergi ke kali atau sungai urusan perngisingan selesai..bahkan sekarangpun orang di ndeso-ndeso sudah maju, hampjr semua rumah sudah mempunyai MCK sendiri…Pokoknya di kota besar semua yang berhubungan dengan tubuh manusia bisa dijadikan duit…gigi bisa jadi duit, maka muculah dokter gigi, ahli pasang gigi,perawatan gigi, keindahan gigi,,..Mulut bisa jadi duit, coba aja jadi wakil rakayat di senayan sana, mulut bisa jadi duit…kepala bisa jadi duit, mulai dari shampoo ketombe, penumbuh rambut, pewarna rambut, peminyak rambut…Keringat bisa jadi duit, mulai dari pewangi bau badan, tisu keringat…perngisingan juga bisa jadi duit, mulai dari penyedotan WC, buka WC umum.. wis jan kabeh bisa jadi duit..bener-bener menggiurkan bisnis yang berhubungan dengan tubuh manusia…Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim (sesungguhnya kami telah cipatakan manusia dalam bentuk yang paling baik/sempurna)....saking baik atau sempurnanya, semuanya bisa mendatangkan hasil..Namun yang sesuai syar'i aja loh yaa, jangan fiktor (fikiran kotor) ke bisnis selakangan loh yaa..yang jelas dengan tubuh ini, kita banyak mendapatkan manfaat yang banyak, sehingga benarlah apa yang Alloh firmankan fabiayyi aalai rabbikuma tukadzdzibaan....